Partisi Pireki

Mengenal Partisi Gypsum. Ukuran, Ketebalan, dan Hollow yang Ideal

Di antara berbagai jenis partisi, partisi gypsum menonjol sebagai pilihan favorit berkat kemudahan pemasangan, bobot ringan, dan biaya yang terjangkau, menjadikannya solusi ideal untuk rumah, kantor, hingga bangunan komersial. Artikel ini hadir untuk mengupas tuntas apa itu partisi gypsum, seberapa tebal dan besar ukurannya, serta bagaimana komponen pendukung seperti hollow memengaruhi kekuatan dan fungsinya, sehingga Anda dapat membuat keputusan terbaik untuk kebutuhan ruangan Anda.

Mengenal Partisi Gypsum

27 Maret 2025
Apa Itu Partisi Gypsum? Partisi gypsum adalah jenis dinding ringan yang terbuat dari papan gypsum, material berbasis gipsum yang diperkuat dengan lapisan kertas khusus pada kedua sisinya. Berbeda dengan dinding... selengkapnya

Solusi Cepat Penyekatan Ruangan

Pekerjaan proyek penyekat ruangan jadi makin cepat, menggunakan Dinding Partisi Geser dari Pireki. Anda dapat membagi ruangan dengan mudah dan cepat, sesuai dengan kebutuhan proyek Anda. Dapatkan penawaran harga menarik dari Kami.

Tipe Partisi Geser & Lipat Pireki

Pireki Asia menawarkan beragam tipe produk partisi geser dan juga partisi lipat yang dirancang dengan cermat untuk memenuhi berbagai kebutuhan ruangan. Dengan fokus pada kualitas material, desain inovatif, dan fleksibilitas penggunaan

Nice partition ini merupakan produk partisi lipat yang paling ekonomis dari pireki asia, meskipun terbilang...

Tipe Nice Partition

Samowa adalah pilihan yang lebih praktis sebagai pembatas ruangan. Dengan engsel tengah atau berbentuk kupu-kupu,...

Tipe Samowa Lipat

Samowa Persection merupakan varian pintu lipat yang lebih praktis dalam fungsi sebagai pembatas ruangan. Dengan...

Tipe Samowa Persection

Sorepa menawarkan peredaman suara yang handal untuk ruang multifungsi, ideal buat kantor atau resto yang...

Tipe Sorepa

Sorepa Prima unggul dengan peredaman suara yang lebih mantap, dirancang untuk profil lama yang tetap...

Tipe Sorepa Prima

Sorepa Pro jadi juara dalam peredaman suara tingkat tinggi, sempurna untuk ruang besar yang butuh...

Tipe Sorepa Pro

Apa Itu Partisi Gypsum?

Partisi gypsum adalah jenis dinding ringan yang terbuat dari papan gypsum, material berbasis gipsum yang diperkuat dengan lapisan kertas khusus pada kedua sisinya. Berbeda dengan dinding bata atau beton yang permanen, partisi ini dirancang untuk membagi ruang secara sementara atau semi-permanen, memberikan fleksibilitas dalam tata letak interior. Papan gypsum biasanya dipasang pada rangka logam, seperti hollow atau metal stud, yang menjadi tulang punggung struktur, menjadikannya mudah dibongkar pasang sesuai kebutuhan. Popularitasnya tak lepas dari sifatnya yang ramah lingkungan, tahan api, dan mampu meredam suara dalam batas tertentu, tergantung pada spesifikasi yang digunakan.

Keunggulan lain dari partisi gypsum terletak pada proses instalasinya yang cepat dan minim limbah, menjadikannya pilihan praktis untuk berbagai keperluan, mulai dari menciptakan ruang kerja di kantor, membagi kamar di rumah, hingga menyekat area di bangunan komersial seperti mal atau hotel. Selain itu, permukaannya yang halus memudahkan pengecatan atau pemasangan dekorasi, sehingga cocok untuk desain estetis modern. Meski ringan, partisi gypsum tetap kokoh jika didukung oleh rangka yang tepat, seperti hollow baja ringan, yang akan kita bahas lebih lanjut. Dengan karakteristik ini, partisi gypsum menjadi solusi serbaguna yang menggabungkan fungsi dan keindahan dalam satu paket.

Berapa Tebal Dinding Partisi Gypsum?

Ketebalan dinding partisi gypsum bervariasi tergantung pada jenis papan yang digunakan dan konstruksi rangkanya. Papan gypsum itu sendiri umumnya memiliki ketebalan standar, seperti 9 mm, 12 mm, atau 15 mm, yang dipilih berdasarkan kebutuhan spesifik ruangan. Namun, ketebalan total dinding partisi tidak hanya ditentukan oleh papan gypsum, melainkan juga oleh rangka pendukung—biasanya hollow atau metal stud—serta apakah dinding dibuat dengan lapisan tunggal atau ganda di kedua sisinya. Secara umum, ketebalan dinding partisi gypsum yang sudah jadi berkisar antara 7,5 cm hingga 12 cm, meskipun bisa lebih tebal untuk keperluan khusus seperti isolasi suara atau ketahanan api.

Faktor lain yang memengaruhi ketebalan adalah fungsi partisi itu sendiri. Misalnya, partisi standar untuk sekat sederhana di ruang tamu mungkin hanya menggunakan rangka hollow setebal 5 cm ditambah dua lapis papan gypsum 12 mm, menghasilkan total sekitar 7,5 cm. Sementara itu, untuk ruangan yang membutuhkan kedap suara, seperti studio atau ruang rapat, ketebalan bisa meningkat hingga 10-15 cm dengan tambahan material peredam dan lapisan ganda. Pemilihan ketebalan ini juga harus mempertimbangkan beban yang akan ditopang dinding, seperti rak atau dekorasi, sehingga konsultasi dengan ahli konstruksi sering disarankan untuk hasil optimal.

Ukuran Standar Dinding Partisi Gypsum

Ukuran standar dinding partisi gypsum biasanya mengacu pada dimensi papan gypsum yang tersedia di pasaran, dengan ukuran paling umum adalah 1200 mm x 2400 mm (lebar x panjang). Tinggi dinding partisi sendiri dapat disesuaikan dengan kebutuhan ruangan, sering kali mengikuti tinggi plafon standar, yaitu sekitar 2400 mm hingga 3000 mm, atau lebih tinggi pada bangunan komersial. Karena sifatnya yang modular, papan gypsum dapat dipotong atau disambung untuk menyesuaikan lebar dan tinggi ruang, memberikan fleksibilitas dalam desain interior tanpa batasan ukuran yang kaku seperti dinding bata.

Meskipun demikian, ukuran total dinding partisi juga dipengaruhi oleh konstruksi rangka yang digunakan. Rangka hollow atau metal stud biasanya dipasang dengan jarak antar-tiang sekitar 600 mm untuk menjaga kekuatan struktur, sehingga lebar partisi sering kali kelipatan dari angka ini agar sesuai dengan grid rangka. Dalam praktiknya, ukuran standar ini memudahkan perencanaan dan pemasangan, terutama pada proyek dengan skala besar seperti perkantoran atau apartemen. Namun, untuk desain custom, seperti partisi melengkung atau bertingkat, ukuran dapat bervariasi sesuai kreativitas dan kebutuhan fungsional, menjadikan partisi gypsum pilihan yang sangat adaptif.

Variasi Ketebalan Partisi Gypsum

Variasi ketebalan partisi gypsum sangat bergantung pada fungsi yang diinginkan dan komposisi konstruksinya. Untuk kebutuhan dasar seperti penyekat ruangan biasa, partisi gypsum sering dibuat dengan ketebalan minimal, misalnya sekitar 7,5 cm, yang terdiri dari rangka hollow setebal 5 cm dan satu lapis papan gypsum 12 mm di setiap sisinya. Namun, jika partisi diharapkan memiliki kemampuan khusus seperti tahan api atau kedap suara, ketebalannya bisa meningkat hingga 10-15 cm dengan penggunaan papan gypsum yang lebih tebal (15 mm) atau tambahan lapisan peredam suara seperti rockwool, yang memperbesar dimensi total.

Jumlah lapisan gypsum juga memengaruhi variasi ketebalan. Partisi dengan lapisan tunggal di setiap sisi rangka biasanya lebih tipis dan cocok untuk ruangan dengan kebutuhan ringan, seperti pembatas dekoratif. Sebaliknya, partisi dengan lapisan ganda—dua papan gypsum di masing-masing sisi—dapat mencapai ketebalan 12 cm atau lebih, memberikan kekuatan ekstra dan isolasi yang lebih baik, ideal untuk ruang studio, bioskop rumah, atau area yang membutuhkan privasi akustik. Variasi ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan partisi sesuai kebutuhan spesifik, baik dari segi estetika maupun performa fungsional.

Hollow: Komponen Pendukung Partisi Gypsum

Hollow adalah rangka logam, biasanya terbuat dari baja ringan, yang berfungsi sebagai tulang punggung partisi gypsum, memberikan kekuatan dan stabilitas pada struktur dinding ringan ini. Bentuknya yang berongga—seperti tabung persegi atau persegi panjang—membuatnya ringan namun kokoh, ideal untuk menopang papan gypsum tanpa menambah beban berlebih pada bangunan. Hollow dipasang secara vertikal sebagai tiang utama dan horizontal sebagai pengikat, membentuk kerangka yang kemudian dilapisi papan gypsum di kedua sisinya. Ketebalan hollow untuk partisi biasanya berkisar antara 0,3 mm hingga 0,7 mm, tergantung pada merek, ukuran, dan beban yang akan ditopang.

Peran hollow sangat penting dalam menentukan kekuatan dan daya tahan partisi gypsum. Untuk partisi standar, hollow dengan ukuran 20 mm x 40 mm atau 40 mm x 40 mm sering digunakan, memberikan ketebalan total rangka sekitar 4-5 cm sebelum ditambah papan gypsum. Material baja ringan yang digunakan biasanya dilapisi anti-karat, memastikan umur panjang bahkan di lingkungan lembap. Dalam pemasangan, jarak antar hollow biasanya diatur sekitar 600 mm untuk menjaga kekakuan struktur, sementara pada partisi yang lebih besar atau membutuhkan kekuatan ekstra, hollow yang lebih tebal atau ukuran khusus dapat dipilih. Dengan hollow yang tepat, partisi gypsum tidak hanya fungsional, tetapi juga aman dan tahan lama.

Spesifikasi Hollow 100×100

Hollow 100×100 merujuk pada rangka baja ringan dengan ukuran penampang 100 mm x 100 mm, menjadikannya salah satu pilihan hollow yang lebih besar dan kuat dibandingkan ukuran standar seperti 40 mm x 40 mm. Ketebalan material hollow ini biasanya berkisar antara 0,6 mm hingga 1 mm, tergantung pada spesifikasi produsen dan kebutuhan proyek. Dengan dimensi yang lebih besar, hollow 100×100 dirancang untuk mendukung partisi gypsum pada struktur yang memerlukan kekuatan tambahan, seperti dinding penyekat berukuran besar, partisi bertingkat, atau area yang akan menahan beban signifikan seperti rak berat atau instalasi teknis.

Penggunaan hollow 100×100 lebih umum pada bangunan komersial atau proyek khusus, misalnya ruang pameran, studio besar, atau partisi yang menggabungkan fungsi struktural dan dekoratif. Dalam konstruksi partisi gypsum, hollow ini dapat meningkatkan ketebalan total dinding hingga lebih dari 12 cm, terutama jika dikombinasikan dengan lapisan gypsum ganda atau material tambahan seperti peredam suara. Meski lebih kokoh, hollow 100×100 tetap ringan berkat desain berongganya, dan biasanya dilapisi pelindung anti-karat untuk menjaga daya tahan di berbagai kondisi lingkungan. Pemilihan hollow ini ideal ketika stabilitas menjadi prioritas utama tanpa mengorbankan fleksibilitas desain partisi gypsum.

Kedalaman Dinding Partisi Gypsum

Kedalaman dinding partisi gypsum mengacu pada jarak total dari satu sisi permukaan dinding ke sisi lainnya, yang pada dasarnya sama dengan ketebalan keseluruhan struktur setelah pemasangan. Kedalaman ini ditentukan oleh kombinasi ketebalan rangka hollow dan lapisan papan gypsum di kedua sisinya. Untuk partisi standar, kedalaman biasanya berkisar antara 7,5 cm hingga 10 cm, misalnya dengan rangka hollow 5 cm ditambah dua lapis papan gypsum masing-masing 12 mm (total 2,4 cm). Namun, pada desain khusus seperti partisi kedap suara atau tahan api, kedalaman bisa mencapai 12-15 cm dengan tambahan material peredam atau lapisan ganda.

Faktor desain dan fungsi ruangan juga memengaruhi kedalaman dinding partisi. Jika hollow yang lebih besar seperti 100×100 digunakan, kedalaman bisa meningkat signifikan, terutama untuk mendukung struktur yang lebih kompleks atau beban tambahan. Kedalaman ini tidak hanya berpengaruh pada kekuatan, tetapi juga pada estetika dan utilisasi ruang—partisi yang terlalu tebal mungkin mengurangi luas lantai yang tersedia. Oleh karena itu, perencanaan yang cermat diperlukan untuk menyeimbangkan kebutuhan fungsional dengan efisiensi ruang, menjadikan kedalaman sebagai elemen kunci dalam desain partisi gypsum yang ideal.

Tips Memilih Ukuran dan Ketebalan Partisi Gypsum

Memilih ukuran dan ketebalan partisi gypsum yang tepat memerlukan pertimbangan matang sesuai fungsi ruangan yang diinginkan. Untuk ruang sederhana seperti pembatas dekoratif di rumah, partisi dengan ketebalan 7,5 cm menggunakan papan gypsum 12 mm dan rangka hollow standar (40 mm x 40 mm) sudah cukup, dengan ukuran disesuaikan tinggi plafon (biasanya 2400-3000 mm). Namun, jika tujuannya adalah isolasi suara, seperti untuk ruang musik atau kantor, pilihlah ketebalan 10-15 cm dengan lapisan ganda dan tambahan material peredam seperti rockwool. Pastikan juga ukuran partisi tidak melebihi kebutuhan agar ruang tetap efisien dan tidak terasa sempit.

Selain fungsi, perhatikan pula beban yang akan ditopang dan jenis hollow yang digunakan. Untuk partisi yang akan dipasangi rak atau dekorasi berat, gunakan hollow yang lebih tebal (misalnya 0,7 mm) atau ukuran besar seperti 100×100 untuk stabilitas ekstra, dengan ketebalan total minimal 12 cm. Jangan lupa sesuaikan jarak antar hollow (idealnya 600 mm) agar struktur kuat merata. Terakhir, konsultasikan dengan ahli konstruksi atau desainer interior untuk memastikan spesifikasi sesuai dengan kondisi bangunan dan anggaran, sehingga partisi gypsum Anda tidak hanya fungsional, tetapi juga tahan lama dan estetis.

Antoni Pireki

Pireki berkomitmen untuk memberikan kemudahan dan pelayanan terbaik kepada pelanggan yang membutuhkan solusi atas penyekatan ruangan dengan menyediakan kebutuhan komponen, material pintu, pemasangan, dan pemeliharaan

Partisi gypsum menawarkan solusi praktis dan fleksibel untuk membagi ruang dengan ukuran dan ketebalan yang dapat disesuaikan, mulai dari 7,5 cm untuk kebutuhan sederhana hingga 15 cm untuk fungsi khusus seperti kedap suara, didukung oleh rangka hollow yang kokoh seperti ukuran 100x100 untuk stabilitas maksimal. Artikel ini telah mengulas definisi, spesifikasi, hingga tips memilih partisi gypsum yang ideal, menegaskan keunggulannya sebagai alternatif dinding ringan yang efisien, estetis, dan tahan lama. Dengan memahami variasi ukuran, ketebalan, dan peran komponen seperti hollow, Anda dapat mengaplikasikan informasi ini untuk proyek konstruksi atau renovasi, menciptakan ruang yang sesuai kebutuhan tanpa mengorbankan kualitas—sebuah langkah cerdas menuju desain interior modern yang fungsional.

Mengenal Profesi Arsitek. Tugas, Penghasilan, dan Peluang Karier

Apa Itu Profesi Arsitek? Seorang arsitek adalah profesional yang merancang dan merencanakan bangunan atau lingkungan fisik, menggabungkan seni, teknik, dan ilmu pengetahuan untuk menciptakan ruang yang fungsional, estetis, dan aman. Arsitek bekerja untuk mengubah visi klien menjadi desain nyata, seperti rumah, gedung perkantoran, atau ruang publik, dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan, efisiensi, dan kepatuhan terhadap peraturan setempat. Profesi ini menuntut kreativitas untuk menghasilkan desain inovatif, sekaligus kemampuan analitis untuk memecahkan masalah teknis seperti struktur bangunan dan anggaran proyek. Arsitek juga sering berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk insinyur, kontraktor, dan pemerintah, untuk memastikan proyek berjalan lancar dari konsep hingga penyelesaian. Dengan peran yang sangat beragam, arsitek tidak hanya membentuk wajah kota, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penghuninya melalui desain yang cerdas dan bertanggung jawab. Peran dan Tanggung Jawab Seorang Arsitek Seorang arsitek memiliki peran penting dalam merancang dan mewujudkan bangunan yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional, aman, dan sesuai dengan kebutuhan Mengenal Profesi Arsitek

Pembongkaran dan Dekonstruksi. Teknik yang Berkembang dan Manajemen Limbah untuk Kontraktor

Perbedaan antara Pembongkaran dan Dekonstruksi Pembongkaran dan dekonstruksi sering kali dianggap sebagai proses yang sama dalam dunia konstruksi, padahal keduanya memiliki pendekatan, tujuan, dan dampak yang sangat berbeda. Memahami perbedaan ini penting bagi kontraktor, arsitek, maupun pemilik proyek yang ingin mengoptimalkan efisiensi pekerjaan sekaligus mengelola limbah bangunan secara bertanggung jawab. Pembongkaran adalah proses konvensional yang bertujuan untuk menghancurkan bangunan secara cepat dan menyeluruh. Fokus utamanya adalah kecepatan dan pembersihan lokasi, sehingga material bangunan umumnya menjadi limbah campuran yang sulit dipilah untuk didaur ulang. Proses ini kerap melibatkan alat berat seperti ekskavator, wrecking ball, atau bahan peledak, tergantung skala dan struktur bangunan. Sebaliknya, dekonstruksi merupakan metode sistematis untuk membongkar bangunan secara bertahap dengan tujuan menyelamatkan dan mendaur ulang sebanyak mungkin material. Dekonstruksi memprioritaskan pembongkaran manual atau semi-manual, sehingga komponen seperti kayu, logam, batu bata, dan perangkat MEP (mekanikal, elektrikal, plumbing) dapat dilepas dengan hati-hati dan digunakan kembali. Meski prosesnya lebih memakan Pembongkaran dan Dekonstruksi

Cara Membuat Ruangan Kedap Suara yang Efektif dan Hemat Biaya

Prinsip Dasar Peredaman Suara Untuk merancang ruangan kedap suara yang hemat biaya namun tetap efektif, penting memahami prinsip dasar peredaman suara terlebih dahulu. Peredaman suara bertujuan untuk mengurangi transmisi suara dari satu ruang ke ruang lain dengan mengendalikan getaran dan gelombang suara melalui permukaan bangunan. Ini tidak hanya melibatkan penggunaan material tertentu, tetapi juga bagaimana material tersebut dipasang dan dikombinasikan untuk membentuk sistem akustik yang efisien. Berikut adalah prinsip utama dalam desain peredaman suara: Massa: Semakin berat dan tebal material, semakin baik ia menghalangi suara. Contoh: bata, beton, atau multipleks berlapis. Dekopling (Decoupling): Memisahkan dua permukaan (misal, dinding ganda dengan rongga udara) mencegah getaran suara menular secara langsung. Penyerapan Suara: Menggunakan material berpori (seperti glasswool atau rockwool) untuk menyerap gelombang suara di dalam ruang. Penutupan Rapat (Sealing): Celah kecil sekalipun bisa menjadi jalur bocor suara. Sealant akustik dan karet kedap sangat penting di area sambungan. Lapisan Berlapis (Damping Layer): Menggunakan Membuat Ruangan Kedap Suara

Manajemen Hubungan Klien untuk Kontraktor. Membangun Kepercayaan dan Mengamankan Bisnis Berkesinambungan

Membangun Kepercayaan dengan Klien Sejak Awal Kepercayaan adalah mata uang utama dalam bisnis, dan dalam industri konstruksi, membangunnya sejak awal interaksi dengan klien adalah fondasi yang tak tergantikan untuk hubungan jangka panjang dan kesuksesan proyek. Kesan pertama dan proses awal kolaborasi akan sangat menentukan bagaimana klien memandang profesionalisme dan integritas Anda. Berikut adalah beberapa langkah kunci untuk membangun kepercayaan yang kuat dengan klien Anda sejak awal: Proses Penawaran yang Profesional dan Transparan Penyusunan proposal yang jelas, detail, dan mudah dipahami Proposal adalah representasi formal dari pemahaman Anda terhadap kebutuhan klien dan solusi yang Anda tawarkan. Pastikan proposal Anda terstruktur dengan baik, menggunakan bahasa yang lugas dan menghindari jargon teknis yang berlebihan. Rincilah setiap aspek pekerjaan, mulai dari lingkup proyek, material yang digunakan, hingga metode pelaksanaan. Tampilkan pemahaman mendalam Anda terhadap visi dan tujuan klien. Pencantuman rincian biaya yang transparan dan realistis Kejelasan dalam hal biaya adalah kunci utama untuk membangun Cara Menjaga Hubungan Dengan Klien

Panduan Memilih Material Interior untuk Gedung Komersial

Faktor-faktor Utama dalam Pemilihan Material Interior Dalam memilih material interior untuk gedung komersial, ada sejumlah faktor kunci yang wajib diperhitungkan agar hasil akhir tidak hanya menarik secara visual tetapi juga efisien dalam jangka panjang. Pertimbangan ini menjadi penting karena setiap jenis gedung memiliki kebutuhan spesifik yang berbeda-beda, baik dari sisi estetika maupun teknis. Berikut beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan: Ketahanan terhadap lalu lintas tinggi Gedung komersial seperti kantor, hotel, atau pusat perbelanjaan cenderung memiliki tingkat aktivitas tinggi. Material interior harus tahan aus, tidak mudah rusak, dan tetap tampil prima meskipun digunakan terus-menerus. Kemudahan perawatan Material seperti lantai vinyl atau dinding HPL sering dipilih karena mudah dibersihkan dan tidak memerlukan perawatan khusus yang mahal atau rumit. Efisiensi biaya Penting untuk memilih bahan yang sesuai dengan anggaran proyek tanpa mengorbankan kualitas. Kombinasi antara harga kompetitif dan performa tinggi menjadi kunci keberhasilan investasi jangka panjang. Kebutuhan akustik Untuk ruang rapat, ruang konferensi, Memilih Material Interior

Sistem Bangunan Modular, Cepat dan Fleksibel untuk Proyek Modern

Apa Itu Bangunan Modular? Bangunan modular adalah sistem konstruksi di mana struktur bangunan dirancang, diproduksi, dan dirakit dalam bentuk modul atau unit-unit di pabrik, kemudian dikirim ke lokasi proyek untuk dirakit menjadi satu kesatuan bangunan utuh. Berbeda dari metode konvensional yang seluruh prosesnya dilakukan di lapangan, sistem ini mengandalkan proses off-site yang sangat terkontrol dalam hal kualitas, waktu produksi, dan efisiensi bahan bangunan. Setiap modul dapat mencakup bagian struktural, dinding, lantai, bahkan instalasi listrik dan plumbing, sehingga waktu pembangunan di lokasi bisa dipangkas secara signifikan. Keunggulan utama dari bangunan modular terletak pada kemampuannya untuk menyesuaikan berbagai kebutuhan arsitektural dan fungsi bangunan, mulai dari gedung perkantoran, sekolah, fasilitas medis, hingga perumahan. Selain itu, modularitas memungkinkan pengembang untuk melakukan ekspansi secara bertahap tanpa mengganggu fungsi operasional bangunan yang sudah ada. Dengan konsep yang fleksibel dan skalabel, sistem ini menjadi solusi yang sangat relevan di era urbanisasi dan digitalisasi konstruksi, di mana efisiensi Sistem Bangunan Modular